Jumat, Desember 19, 2008

Mencukupkan Diri

Ada sebuah cerita di kota kecil Persia dalam perjamuan para dermawan.
Si miskin kebetulan lewat di depan perjamuan para dermawan itu. Si miskin pun menengadah di depan perjamuan itu:

Seperti seorang bujang di depan pintu kamar mandi perempuan, “Aku menghadap meja (makan), karena sudah begitu lapar.”

jamuan yang berisikan aneka ragam hidangan lezat dan berlemak. sang dermawan hanya menyodorkan sepotong roti;

Sang singa tidak akan memakan sisa-sisa anjing
Sekalipun ia harus mati kelaparan di sarangnya.
Biarlah tubuhmu menderita kelaparan
Janganlah merendah karena mengharap bantuan.

Sebenarnya cerita berupa bait di atas tidak hanya mempunyai maksud bahwa sudah saatnya untuk makan, bukan berbicara; juga mengandung maksud bahwa perbincangan intelektual hanya sebagai latar untuk menuju pemahaman yang sebenarnya. Benarkah kesabaran dan qona'ah dari si Miskin sedang diuji? Bijakkah?? Pembaca yang tahu apa yang saya tidak tahu, adakah maksud lain di balik cerita ini??

Tidak ada komentar:

Posting Komentar